Futurology Today

661 readers
6 users here now

This is a sibling community to r/futurology on Reddit, set up and moderated by the same people.

TAKE CARE NOT TO FORGET YOUR PASSWORD UNTIL YOU ADD A RECOVERY EMAIL TO YOUR ACCOUNT DETAILS.

OUR RULES

  1. Be respectful to others - this includes no hostility, racism, sexism, bigotry, etc.

  2. Submissions must be future focused.

  3. No memes, reaction gifs or similarly low effort content.

  4. No spamming - this includes polls and surveys. This also includes promoting any content in which you have any kind of financial or non-financial stake.

  5. Bots require moderator permission to operate

  6. Comments must be on topic, contribute to the discussion and be of sufficient length. Comments that dismiss well-established science without compelling evidence are a distraction to discussion of futurology and may be removed.

Do you like the old Reddit interface? You can browse us that way if you like. https://old.futurology.today/

Health

Uptime

LEGAL NOTICE & LEGAL CONTACT DETAILS

founded 2 years ago
ADMINS
2501
2502
2503
2504
 
 

The weird thing is that it seems to be working? Either I misdiagnosed the problem, or maybe my old one was just broken.

2505
 
 

DW Director-General Peter Limbourg said there was "no justification for threatening press representatives." In July, another DW team was attacked by Israeli settlers in the West Bank village of Sinjil.

2506
2507
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/indonesia by /u/Eli-S-Li-14 on 2025-09-01 03:28:17+00:00.


Saat gw denger ada anggota DPR di sebuah talkshow (gw lupa acaranya apa) bilang bahwa orang yang menyamakan DPR dengan "rakyat jelata" itu cacat logika, jujur… gw ngakak banget. Komentar itu menurut gw bukan cuma sombong, tapi juga nunjukkin betapa dangkal cara mereka memahami konsep "elit". Sebagai orang yang lagi belajar filsafat dan sejarah, gw malah ngeliat justru logika mereka yang cacat.

Tau nggak sih, asal mula orang “elit” itu menurut gw sebenarnya sederhana banget. Balik ke zaman purba, manusia masih hidup dari berburu dan ngumpulin makanan. Berburu itu kan capek, penuh risiko, dan kalau salah langkah bisa mati. Belum lagi soal makanan dari tanaman — kita dulu nggak tahu mana yang aman dimakan, mana yang bikin keracunan. Nah, di situ manusia udah hidup berkelompok. Dan dalam tiap kelompok, pasti ada aja orang yang lebih jago: entah karena niat, insting, atau emang lebih pinter. Mereka bisa berburu mamut lebih efektif, atau lebih lihai milih makanan yang nggak bikin sakit.

Nah, dari situ orang-orang di sekelilingnya mikir: “Hmm… kalau gw ikut dia, pasti hidup gw lebih aman dan nggak kelaparan!” Jadi mereka pun nurut buat ikut berburu bareng si jagoan tadi. Fast forward ke zaman ketika manusia udah mulai bercocok tanam, bikin rumah, dan menetap, peran “elit” makin gede lagi. Orang-orang lebih milih tinggal deket orang yang bisa nanam padi lebih bagus, lebih cepat, atau bisa bikin rumah lebih kokoh. Ngapain susah payah kalau ada orang yang memang jago di situ? Tugas kita cuma ikut bantu, bayar “pajak” atau kontribusi seadanya, dan kita dapat jaminan hidup lebih gampang.

Jadi menurut gw, elit itu bukan soal privilese, tapi justru soal siapa yang nanggung beban — setidaknya, “seharusnya” begitu. Kenapa gw bilang gitu? Coba pikir kayak hubungan kucing sama manusia. Tau nggak sih, kucing itu sebenarnya jarang ngeong ke sesama kucing. Mereka cuma meong-meong ke manusia. Kenapa? Karena mereka tahu kalau ngeong, manusia bakal kasih makan, dielus-elus, atau dirawat. Jadi sebenarnya kucing lah yang “ngelatih” kita buat ngurus mereka. Kita sendiri yang akhirnya milih buat melihara, karena ada timbal balik yang jelas.

Nah, masalahnya DPR ini sama sekali nggak ngasih timbal balik yang jelas ke rakyat. Dan tau nggak apa yang terjadi kalau manusia nggak ngerawat kucing? Ya kucingnya bisa kabur, atau terus-terusan ngeong sampai manusia terganggu. Kalau malah disakiti di kondisi kayak gitu… siap-siap dicakar. Jangan remehkan kucing — meskipun kecil, mereka lincah, bisa masuk ke tempat yang manusia nggak bisa, dan kukunya tetap tajam walaupun digunting. Sama juga rakyat. Jadi waktu gw denger anggota DPR nyebut rakyat yang nyamain diri mereka itu “tolol” atau “cacat logika”, gw cuma bisa mikir: gimana nggak #kaburajadulu dan demo besar-besaran? Ini bukan soal ideologi. Uni Soviet aja tumbang, padahal itu negara paling represif di masanya. Kenapa? Karena rakyatnya ngeliat ada secuil harapan, sekecil butir beras, dan langsung digenggam erat sampai rezimnya runtuh.

Jadi ya… gitu lah. Jujur, gw udah lama nggak aktif di Reddit karena sibuk ngadepin depresi sendiri, dan tiap lihat berita malah makin bikin gw kehilangan harapan sama bumi ini. Gw cuma pengen ngeluarin isi kepala gw sekarang aja. Kadang gw mikir, yang mereka bilang “Indonesia Emas 2045” itu malah lebih kayak foreshadow kalau 2045 nanti kita bakal ngusir boomer-boomer out of touch dari kursi kuasa, ketimbang beneran nikmatin surplus demografi atau apalah itu. Kalau ada yang salah dari apa yang gw omongin… yaudah lah.

TL;DR:

DPR salah kaprah soal “elit”. Dari sejarahnya, elit itu muncul karena mereka bawa manfaat buat kelompok, bukan karena mereka lebih tinggi derajatnya. Hubungan rakyat & elit itu kayak kucing sama manusia: kalau dirawat, mereka tenang; kalau diabaikan, mereka bisa kabur atau nyakar. Jadi kalau DPR terus ngegas naik tunjangan dan ngerendahin rakyat, jangan heran kalau rakyat pada akhirnya melawan.

2508
2509
2510
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/indonesia by /u/benmurdo on 2025-09-01 02:50:13+00:00.


Postingan seperti ini mungkin sudah banyak yang buat sebelumnya, namun yang saya lihat sebelumnya cenderung fokus ke YT. Kemudian dengan seiringnya waktu dan dinamika yang ada, pasti ada yang namanya perubahan. Jadi, saya ingin tahu siapa saja influencer/akun baik yang di YT, FB, IG, X, dll yang dulu kalian ikuti kemudian kalian tinggalkan dan cenderung kalian sarankan untuk dihindari. Serta sebaliknya, akun yang cenderung orang nggak tahu tapi sangat kalian rekomendasikan. Kalau bisa kriteria akunnya ini yang punya dampak ke kehidupan sosial masyarakat & berikan alasan beserta konteksnya. Terima kasih.

2511
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/indonesia by /u/Lolgun51 on 2025-09-01 01:02:20+00:00.


Halo guysss long time no see ! Udah 5 hari berselang semenjak thread gw yang lalu. Terimakasih banyak atas kritik dan masukannya yang jujur sangat membantu banget buat diri gw juga.

Konteks: https://www.reddit.com/r/indonesia/s/t25aw1OxUX Tl;dr stupid man plays avoidant with girl's mother and she choose it as a dealbreaker with no hesitation.

Update: Jadi setelah berfikir tanpa babibu, menyadari konsekuensi yang harus gua hadapi, gua memilih untuk bertemu langsung nyokapnya selepas kerja dan kebetulan gua balik lebih cepat waktu itu. Mempersiapkan diri dengan berbekal mental serta beberapa suguhan buat nyokapnya gw sedikit bersyukur nyokapnya lagi di rumah jadi plan gw lumayan smooth. Ada rasa takut dan nervous tapi ketika nyokapnya bilang "loh ga bareng sama xxxx ?" Gw ada rasa sedikit lega.

Gw bilang mau ngobrol sebentar dan gua diijinin masuk, ditawarin minuman dan ya gw langsung tembak ke topik yang waktu itu udah gw share di komunitas ini, yang gw ga expect adalah nyokapnya yang terbilang santai dalam prosesi ini, dia ga terlalu terbebani dan jujur lumayan open karena setelah gua ceritain masalah gw, dia juga ngasih tau ke gw bagaimana anak bontotnya ini emang suka mendem hal-hal yang seharusnya bisa diceritakan, meskipun mereka berdua deket pun kadang juga dia gabisa memproses krisar dengan logis sehingga dia rentan defensif dan tinggi ego.

Sampe di titik itu gua sedikit paham, meskipun gua juga harus ngelurusin niat dan itikad gw serta meminta maaf dengan sepenuh hati karena pada awalnya gw yakin kalo kesalahan ini gaakan terjadi kalo gw sedikit peka, tetapi ya kembali lagi ke perspektif si cewe bagaimana dia handle permasalahan ini dan yang gw ga expect selain dia anggep ini sebagai dealbreaker juga dia gabolehin gw minta maaf ke emaknya, lantas apakah gw harus hidup dengan rasa bersalah yang berlarut ? Bagi gw sih itu no besar.

Lalu pada akhirnya yang gw bisa tarik kesimpulan adalah si cewe lama-kelamaan memandang gw sebagai beban pikirannya dia, mungkin dia terlalu lelah sama omongan nyokapnya tapi pikiran gw balik lagi kalaupun emang dia lelah seengganya kan bisa diomongin ya, tetapi dia sendiri juga malah memendam hal tersebut bahkan diemin gw sampe 4 hari tanpa sepatah kata apapun.

Btw si cewe pulang dan liat gw di rumahnya tapi mukanya mesem, she stands by her words dan gw hormati hal tersebut, gw nanya kepastian hubungan kita dan dia tetep kekeuh, jujur sedih banget tapi ya it is what it is. Gaada yang bisa gua paksakan, setelah gw pulang gua di chat sama dia "ga dikasih peluang mendekat" tapi seengganya dalam pandangan maknya gua masih dilihat baik dan bagi gw itu bagus sih.

Tl;dr gw milih ketemu nyokapnya ngelurusin hal-hal yang sudah terjadi, nyokapnya welcome dan open, tapi si cewe tetep nutup pintu hati.

P.S sebelum gw pulang gw gadibolehin buru-buru, taunya nyokap dia masakin cookies buat gw 🥲

2512
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/indonesia by /u/Vulphere on 2025-08-31 23:35:16+00:00.


MEGATHREAD - Conditions on 1 September 2025 (Monitoring)

Hello Komodos, use this megathread for all discussions related to today's demonstration and related information. Keep this thread civil.

When posting information make sure to include link, photo or other verifiable proof to prevent disinformation/hoax.

Stay safe for Komodos who will work from office or participate in demonstration. Please redirect all threads related to demonstration to this megathread.

Thank you.


Halo Komodos, untuk diskusi soal demonstrasi hari ini bisa ditulis di sini ya. Jaga threadnya untuk tetap kondusif.

Apabila mau posti soal informasi sebisa mungkin disertakan link, foto atau bukti jelas lainnya supaya tidak ada disinformasi/penyebaran hoax.

Stay safe untuk Komodos yang hari ini akan bekerja dari kantor atau kembali demo dan meliput. Kalau masih ada yang bikin thread bisa dibantu juga oleh komodos untuk diarahkan ke sini.

Terima kasih.


MEGATHREAD - Demo 28-29 Agustus 2025

MEGATHREAD - Demo 30 Agustus 2025 (Part 1)

MEGATHREAD - Demo 30 Agustus 2025 (Part 2)

MEGATHREAD - Conditions on 31 Agustus 2025 (Considering Protest)


For anyone who want to post here, do not forget to accept Read The Rules, to prevent your post from being filtered. Follow this instruction to accept Read The Rules https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1mw57mp/implementasi_fitur_read_the_rules_di_rindonesia/


Untuk yang mau posting di sini jangan lupa menyetujui isi dari Read The Rules ya, supaya tidak terhapus komentarnya kena filter. Bisa mengikuti petunjuk di sini untuk menyetujui isi dari Read The Rules https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1mw57mp/implementasi_fitur_read_the_rules_di_rindonesia/

2513
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/indonesia by /u/flag9801 on 2025-08-31 22:01:48+00:00.

2514
 
 

The Social Web Foundation has been experimenting with the lesser-known other half of the ActivityPub protocol. Here's what they're up to.

2515
 
 
2516
 
 

There’s a particular kind of person who cheers when the president deploys military forces against American cities over the objections of their elected leaders. They call themselves patriots. They wrap themselves in the flag while applauding the systematic demolition of everything that flag once represented. They claim to love America while celebrating the transformation of American governance into something the founders would have recognized as tyranny.

2517
2518
 
 

cross-posted from: https://lemmy.ml/post/35404078

2519
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/linux_gaming by /u/Ok-Pace-1900 on 2025-08-31 20:36:56+00:00.


Hi everyone, I'm excited to share that volt-gui has its 1.2.0 release. For those unfamiliar, volt-gui is a straightforward GUI tool for creating and modifying the "volt" script, along with other performance related tweaks. Its main goal is to make it as easy as possible to fine tune a Linux PC for gaming or general performance improvements.

This release brings support for changing minimum and maximum CPU frequency within safe values determined by your processor. I also improved the default settings to follow an opt-in approach rather than opt-out, which should provide better compatibility across different desktop environments, especially for GNOME.

I've added numerous new kernel options covering memory management, process scheduling, networking, and file systems. The kernel settings interface has been reorganized grouping related settings together, and I've updated the recommended values and descriptions based on the latest documentation.

Several UI improvements are included, such as fixing the CPU apply button size, removing redundant text, fixing an error that caused duplicate systray icons, and improving tooltips throughout the application.

The Welcome Window now includes more information about kernel settings to help new users understand what they're adjusting.

As always, if you encounter any issues with recommended values or descriptions, or if you'd like to see additional options added, please let me know. I'm open to suggestions as volt-gui continues to evolve.

So in resume you can:

Change CPU and disk schedulers, adjust CPU minimum and maximum frequency within safe hardware limits, and control pluggable CPU schedulers (scx_*). For GPU configuration, it provides access to numerous environment variables sourced from Mesa, NVIDIA, and Freedesktop documentation, plus renderer selection for OpenGL and Vulkan through intuitive switches that automatically handle environment variable setup. You can also configure a ton of kernel parameters and add generic launch options.

Settings are divided into two categories:

Realtime settings (CPU, Disk, Kernel) that reset after reboot, and script-related settings (GPU options, launch parameters) that require adding volt to your launch commands.

Optional dependencies exist for specific features:

scx-scheds for pluggable schedulers

MangoHUD for render pipeline settings (Both the Flatpak and the Native version work)

glxinfo for OpenGL renderer selection

vulkaninfo plus the Vulkan Mesa layer for Vulkan renderer selection.

Missing dependencies simply lock related options without affecting other functionality. The Welcome Window provides more comprehensive information and helps verify the mesa vulkan layer installation.

The links:

volt-gui github repo

volt-gui 1.2.0 release

my github profile

2520
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/linux_gaming by /u/jrmalucelli on 2025-08-31 14:39:17+00:00.


I've played quite a bit of arena, tactile, team base, duel, and I wanted to try something new

2521
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/portugal by /u/Big-Post2103 on 2025-08-31 21:16:01+00:00.

2522
 
 
This is an automated archive made by the Lemmit Bot.

The original was posted on /r/pcmasterrace by /u/Extreme_Maize_2727 on 2025-08-31 17:23:53+00:00.

2523
40
submitted 2 days ago* (last edited 2 days ago) by july@leminal.space to c/pics@lemmy.world
 
 
2524
 
 
2525
 
 
view more: ‹ prev next ›